
Dalam film yang berjudul Red Cliff II, produksi 2009, terdapat satu scene yang menampilkan sebuah hiburan yang pada waktu itu marak dan populer di kalangan para prajurit. Para prajurit saling mengumpan sebuah benda yang berbentuk bulat dengan cara menendangnya ke udara dan mengumpanan ke arah temannya tanpa menyentuh tanah. Hiburan ini dikenal dengan sebutan “tsu chu” oleh warga cina dan sekarang dikenal sebagai sepak bola. Konon Cina adalah salah satu negara yang mem-pioneri penciptaan permainan sepak bola di samping Mesir, Suku Aztec, dan Yunani.
Banyak yang sudah tahu sejarah sepak bola, tetapi berapa orang yang tahu dan ingin tahu tentang sejarah bola sepak? Hmm… tak banyak yang mau tahu atau peduli dengan sejarah asal usul bola sepak. Disini kita akan bahas tentang origin-nya bola sepak dan perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Kita bisa bagi masa perubahan bola sepak menjadi 4 masa, yaitu early age, middle age, awal modern age dan masa sekarang.
Pada masa yang dikenal dengan early age, warga Cina membuat bola sepak dari kulit-kulit hewan yang dikumpulkan dan kemudian dibentuk bulat. Sementara itu, Suku Aztec menggunakan bahan yang berbeda. Bahan yang digunakan suku Aztex adalah karet yang di ekstrak dari pohon Latex.
Sepak bola mulai populer di masa middle age yang membuat bola sepak berkualitas tinggi semakin dibutuhkan. Bola sepak yang terbuat dari kandung kemih (bladder) dianggap kurang memuaskan karena bentuknya yang kurang bundar. Kemudian permasalahan bentuk bola itu dipecahkan dengan cara melapisi kandung kemih dengan kulit, sehingga bentuk bundar pun bisa dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. Meskipun bola sepak sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan, bola yang terbuat dari kandung kemih yang terlapisi kulit masih menimbulkan kekecawaan. Bola yang meningkatkan kualitas tendangan itu, membuat kepala para pemain yang meng-heading mengalami cedera karena berat dan kerasnya material yang dipakai.
Diawal masuknya modern age, seorang laki-laki yang bernama Charles Goodyear menemukan cara untuk membuat bentuk bola sepak semakin bundar tanpa mengurangi kualitas pantulan bola yang terbuat dari karet. Pada saat itu, bola yang terbuat dari kandung kemih dianggap kurang baik karena bentuk yang tak pasti. Sementara bola yang terbuat dari karet akan meleleh dan lengket ketika mengalami peningkatan suhu seperti pada musim panas. Dengan method yang dia temukan di tahun 1855, Charles Goodyear berhasil membuat karet menjadi lebih solid, memiliki bentuk bundar yang lebih sempurna, dan tahan akan perubahan suhu. Method yang ditemukan Charles Goodyear dikenal sebagai Vulcanization. Pada tahun 1862, H.J Lindon menjadi orang pertama yang berhasil membuat bola sepak yang dapat dipompa. Design bola yang dia buat terdapat kandung kemih di bagian dalam yang kemudian dilapisi karet yang dapat dipompa. Karet kemudian dilapisi panel yang meng-cover seluruh sisi karet. Pada waktu itu panel bisa berbentuk hexagonal atau double hexagonal. Kemudian pipa dimasukan kedalam karet untuk memasukan udara, setelah udara memenuhi ruang karet yang berbentuk bundar itu, pipa akan ditutupi dan dijahit agar udara tidak keluar. Akan tetapi bola itu sering kali harus dipompa ditengah pertandingan, karena kurangnya teknik untuk menutup lubang udara. Pada tahun 1872, FA mengeluarkan peraturan standar tentang ukuran, berat dan bentuk bola sepak. Ukuran yang ditetapkan oleh FA adalah bola sepak harus berukuran diantara 27 inch (68.6 cm) – 28 inch (71.1 cm) dan bentuknya harus bundar. Berat bola sepak diantara 14-16 oz. Di tahun itu, bola sepak yang terbuat dari kulit masih dipakai tetapi dilapisi panel yang terbuat dari kulit murni. Bahkan ada beberapa perubahan warna yang dipakai untuk bolasepak. Banyak penonton yang menginginkan pewarnaan bola sepak agar mudah untuk dilihat, oleh karena itu bola sepak kemudian di warnai putih dan warna kuning untuk musim dingin tepatnya diwaktu salju. Tak cukup di situ saja, karena kulit memiliki karakter water-absorption, menyerap air, yang menyebabkan berat bola bertambah, bola sepak akhirnya mengalami perubahan menjadi water-proofed.
Di modern age, bola sepak yang diproduksi adidas menjadi icon bola sepak diseluruh dunia. Bola yang memiliki 32 panel yang terdiri dari 20 panel berwarna putih dan 12 panel berwarna hitam. Adidas menamai bola sepak itu dengan sebutan Telstar. Development bola sepak tak hanya berhenti disitu saja, banyak perubahan dan peningkatan kualitas bola sepak sampai sekarang. Kita akan terus melihat perubahan itu, karena perubahan dan peningkatan takkan berhenti.
Di poskan
Viki kusmawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar